10.08.20 Hacker crush

Mempunyai seorang crush yang tingginya lumayan, berambut ikal di bawah telinga, potongan bob, Dia mengundangku di rumahnya, ada beberapa teman-temannya juga. Dia menganggapku mumpuni dalam hal komputer atau memecah kode rahasia. Aku seorang yang pendiam dan pemalu, mempunyai perasaan ke wanita yang mengundangku ini. Tapi tidak bisa aku ungkapkan. Dan wanita ini sangat dekat denganku. Dia tahu aku punya rasa, dia begitu bebas bersikap dan menggodaku dengan kata-kata dan sikap manjanya. Dan aku dengan kekikukan dan sikap seorang nerd, jadi salting dan gugup, itu yang dia suka.

Ada beberapa orang di ruangan itu. Mereka mendengarkan dia bercerita mengenai masalahnya. Di situ juga ada kekasihnya, pria dengan kulit sawo matang, rambut hitam lurus tipis. Dalam pikiranku, entah kenapa dia memilih pria ini? Aku tidak melihat hal yang lebih dari dia. Tapi kenapa dia begitu manja ke diriku. Aku seorang laki dengan tubuh yang tidak begitu tinggi, Wajahku tidak begitu jelek, dari pandangan orang-orang yang berinteraksi denganku, aku tidak bisa melihat wajahku sendiri. Si wanita ini begitu crush ke aku tapi kenapa dia memlih pria lain? Dia nyaman denganku.

Diantara para hacker di ruangan itu, dia memilih untuk duduk di sampingku dan menggodaku. Temanku yang ada di sebelahku bilang kalo aku dan dia begitu pas satu sama lain. Tidak bisa menyembunyikan chemistry diantara kita, kenapa tidak menjadi pasangan saja? Kalian cocok berdua. Seperti biasa, aku tidak bisa berkata apa-apa, hanya kekikukanku yang mewakili. Mungkin dia bermanja dan menggodaku itu sebuah tanda kalo aku harus bisa bersikap tegas dan menariknya dalam jangkauanku. Tapi aku begitu tolol atau gimana.

Hingga di suatu waktu, ada kesempatan berdua. Aku berada di dapur, pikiranku sibuk untuk seharusnya yang aku lakukan ke dia dari dulu. Dan dia datang menghampiriku, seakan tahu apa yang ada dalam pikiranku. Dan aku pun bicara meski dengan susah payah, dan menahan sakit telingaku, seperti terkenan tekanan udara yang membuatku sedikit tuli.

Dia mendengarkanku bicara dengan pandangan mata sayang. Semua yang aku ucapkan tidak berbalas dengan harapan. Dia tidak bisa keluar dari situasi dia sekarang meski dia ada perasaan terhadap diriku. Situasi ini, cara dia bicara, rasa yang dia keluarkan begitu indah tapi menyakitkan.

Comments

Popular Posts