Déjà Vu (yang tertulis di buku catatan)

Suatu sore, di hari minggu kemaren tanggal 04 juli 2010, ketika aku berada di sebuah jalan di tengah kota Surabaya bersama teman-temanku. Ketika melewati sudut taman kota, aku merasakan kalo aku pernah melihat dan berada disana sebelumnya, tapi lewat mimpi. Dalam mimpi itu sama persis dengan keadaan sudut taman itu. Disekelilingnya terdapat trotoar yang berwarna merah bata dan sudut pagar taman kota terdapat satu pohon perdu yang daunnya lebar – lebar berwarna hijau segar. Di balik taman terdapat sungai yang diseberangnya terdapat bangunan – bangunan yang padat. Dimana dalam mimpi, aku merasa seseorang yang aku kenal sedang berada disana. Di samping kanan taman ada jalan Utama dua jalur.

Dalam mimpi, aku berjalan di trotoar itu dengan melihat banyak orang lalu lalang di jalan dua jalur, dan aku melihat di antara orang lalu lalang ada nama yang tertulis di dada mereka, nama yang sama dengan seseorang yang berada di seberang sungai.

Minggu sore, waktu itu aku sedang dibonceng sepeda motor oleh temanku di jalan dua jalur yang melewati sudut taman kota dimana dalam mimpi itu aku berjalan berlawanan dengan aku.

Apakah ini yang namanya Déjà Vu? Mungkinkah aku melihat diriku sendiri waktu itu diantara lalu lalang orang – orang? Ataukah aku dalam diri orang lain yang sedang melihat aku?

Aku menulis beberapa puisi di pagi harinya. Yang menggambarkan tentang mimpiku.


Ketika..

Aku tersenyum ketika melewati jalan yang masih asing bagiku
Aku melihat kamu diantara orang-orang yang berjalan lalu lalang
Aku melihat namamu tertulis diantara hati orang-orang yang berjalan
Sangat jelas sekali
Entah kenapa mataku terpatri untuk membaca tanda itu?
Atau memang itu ditujukan ke aku? Untuk apa?
Sangat jelas sekali, semua itu seperti puzzle-puzzle yang lengkap
Tapi belum terpasang pada tempatnya
Ketika aku membaca namamu diantara hati yang berjalan pada suatu tempat.

Friday, 6.44 am 04th june 2010


Samar


Aku mencarimu sepanjang waktu
Diantara ramainya jalan dan gelapnya malam yang datang menangkup
Menyisiri jalan yang tersinar oleh jejakmu
Masih aku merasakan keberadaanmu tidak jauh dari sini
Aku tidak berpikir, apa yang membuatmu sembunyi dari aku, atau itu bukan karena aku?
Aku tahu, kamu ada diseberang sungai itu
Yang membatasi jalan pikiranmu dengan apa yang ada disini
Kamu bisa keluar dan datang keseberang apa yang kamu inginkan
Masih bisa kumelihatmu dari seberang
Aku tahu menuju kesana

Friday, 6.31 am 04th june 2010

Comments

Popular Posts