piksel - piksel kenangan


aku selalu membelikan kamu topi..
Dan kamu selalu memakai topi-topi itu, kadang kalo tidak memakai topi, rambutmu kamu biarkan
terurai di dahi, Kalo sudah begitu, kamu kadang meniup rambutmu dengan mata yang  jenaka sambil melirik ke aku.. tersenyum kecil sambil menggoda. Akupun tersenyum simpul menahan tawa.

Aku suka sekali ketika gerimis hadir. Cuaca di kota itu sangat dingin dan sejuk, dan hujan selalu hadir setiap hari, meski hanya menyapa lewat gerimis.

Begitu lembutnya gerimis itu, seperti butiran embun yang jatuh dan menempel dikulitku.
Saat-saat itu, aku dan kamu selalu berjalan menyusuri tepi jalan, Menikmati siang ataupun sore hari. Menikmati gerimis..

kamu dengan memakai sweaterku yang berwarna biru putih, kamu pakai dengan dengan rapi yang dengan hem warna merah maroon, sangat tidak cocok, tapi aku suka kamu yang seperti ini.
Aku dengan sweater coklatku yang lengannya agak panjang sedikit melebihi jemariku yang sangat kecil, sehingga hanya ujung – ujung jariku yang sedikit menyembul di ujung sweater, dibandingkan dengan Jari-jarimu yang sangat hangat ketika menangkup diantara jemariku.  Begitu hangat dan nyaman.

Kadang kita berlari - lari kecil karena gerimis semakin lebat dan kamu melepas topi kamu kemudian memakaikanya dikepalaku sambil tanganmu sibuk menepiskan air yang mengambang tipis diantara rambutku. Aku tersenyum kecil. Dan kamu tertawa kecil dengan tersipu malu.. Merasa kalau sikapmu berlebihan

Pernah suatu sore, kamu datang ke tempatku, berdiri dan rambut yang sedikit basah karena gerimis dangan satu tanganmu kamu sembuyinkan di balik punggungmu, seperti menyembunyikan sesuatu.. Dengan wajah yang lucu dan agak gugup kamu menyuruh aku untuk menutup mata sebentar, aku merasa jengah dan penasaran dengan apa yang coba kamu lakukan.. dengan suara yang sedikit gugup kamu memintaku lagi untuk menutup mata sebentar, aku melirik ke arah jalan yang  ada beberapa cewek yang lagi asyik ngobrol, aku tahu mereka juga sedikit – sedikit memandang ke arah aku dan kamu, itulah mengapa aku jengah untuk menuruti keinginanmu. Dengan sedikit malu aku menutup mata dan kudengar suara cewek – cewek diseberang tertawa lirih, kemudian terdengar suara kamu yang memintaku untuk membuka mata lagi, dan dihadapanku kamu berdiri dengan membawa setangkai bunga. Hahaha begitu konyol dan lucu, karena aku bukanlah tipe wanita yang suka berada di situasi dimana pasangannya memegang sebuah bunga untuk diriku. Tapi aku sangat menyukai kamu apapun situasi yang membawaku dan kamu berada.

Ingatan- ingatan itu tidak pernah lepas
Aku suka memutar ulang kenangan - kenangan itu
Dan aku merasa bebas untuk membuka dan menutup kembali kenangan itu
Tanpa merasa takut untuk tersesat didalamnya.  Seperti dulu

Comments

Popular Posts