Kamu masih marah?

Seperti rekaman usang dan rusak. Tanpa kabar dan tanpa berita. Dan selalu di momen besar bagi semua orang. Dia di waktu lain. Menyapa dengan kata yang singkat. Seperti waktu-waktu yang sebelumnya. Dengan jarak ribuan hari.

"kamu masih marah?"

Aku terbangun dari tidur, ada suara sms yang yang masuk. Aku mengernyitkan mataku, memaksa mataku membaca pesan singkat yang masuk. Mataku terpaku pada kalimat singkat itu. Membuat pikiranku mengambil memori-memori lama yang berhubungan dengan kalimat dia. Semua sudah lewat. Semua sudah berlalu. Dia bahagia. Aku bahagia. Dan sedikit demi sedikit dendam masing-masing terkikis oleh memori-memori baru. Apa yang dia katakan sekarang, aku asal menebak dalam hati. Dia kemungkinan sudah tidak bahagia. Dia kemungkinan dalam keadaan ada celah kosong setitik yang membuat dia mengirim pesan singkat itu.

Pikiranku masih mencerna dan memahami arti dari pesan singkat itu. Aku bingung harus membalas apa? Apakah aku marah? Sepertinya itu adalah ucapan yang sangat jauh terlambat di ucapkan. Seumpama kepunahan Dinosaurus dan diketemukannya tulang belulangnya, dia baru bilang kata itu. Kalaupun aku bilang, iya aku marah. Marah pada apa? Aku sudah kehilangan jejak dan aku harus membongkar lagi memori-memoriku ketika waktu itu aku marah. Dan akan lebih melelahkan lagi dengan membongkar lagi ingatan-ingatan lalu daripada hanya tersenyum tipis di ujung bibir lalu hilang.

"kamu masih marah?"

Masih belum bisa mendapatkan maksud dari ucapan dia. Seperti orang asing yang baru kenal dan kemudian dia menanyakan, apa aku marah ke dia?. Aku masih belum memahami apa yang ada dalam pikiran dia. Karena dia adalah orang asing yang tiba-tiba mengucapkan kata itu.

Aku tidak mencoba untuk bersikap berbaik dan akrab. Dan aku juga tidak mencoba untuk berpura-pura dengan balasan pesan singkatku ke dia. Sepertinya dia salah dimensi waktu.

"ngapain marah?". "ga ada yang perlu dibicarakan".

Dan semua kembali tenang. Kembali dingin. Seperti dini hari, menunjukkan pukul 2.13. Kembali tertidur dengan mimpi masing-masing.

Comments

Post a Comment

Popular Posts