Kaldera
Melihatmu memandang bintang di kegelapan malam
Ditepianku
Ada apa dalam hatimu?
Apa yang kamu lihat pada bintang itu?
Bintang itu tidak akan kemana-kemana,
akan selalu berdiri disana
Memandangmu juga,
menemani kamu di perjalanan malam
Tidak kurisaukan kamu berdiam diri disini
Menggumam akan hadirnya dikala hatimu dilanda gulana
Aku hanya bisa menemanimu, diantara riak gelombang
Dan angin yang menenangkanku
Membiaskan wajahmu yang memandang diantara bintang – bintang
Adalah malam yang membawa wajahmu
Dalam keabadian biruku
Adalah sebuah tempat tuk berdiam dalam hening
Ketika panas dan pedih menghantui
Jangan risaukan akan keberadaanku
Tidak akan hilang dan kering akan panasnya matahari
Bukankah perjalanan seorang pengelana yang kutunggu?
Menceritakan tentang apa yang ditemui disepanjang perjalanan
Tidak akan pudar biru yang beludru
Untuk pengelana yang sekedar bercermin dalam bening
Dan tangan – tangan yang menelangkup
Untuk merasakan dinginnya air
Yang pada akhirnya akan melepas pergi langkah
Sang pengelana
Ditepianku
Ada apa dalam hatimu?
Apa yang kamu lihat pada bintang itu?
Bintang itu tidak akan kemana-kemana,
akan selalu berdiri disana
Memandangmu juga,
menemani kamu di perjalanan malam
Tidak kurisaukan kamu berdiam diri disini
Menggumam akan hadirnya dikala hatimu dilanda gulana
Aku hanya bisa menemanimu, diantara riak gelombang
Dan angin yang menenangkanku
Membiaskan wajahmu yang memandang diantara bintang – bintang
Adalah malam yang membawa wajahmu
Dalam keabadian biruku
Adalah sebuah tempat tuk berdiam dalam hening
Ketika panas dan pedih menghantui
Jangan risaukan akan keberadaanku
Tidak akan hilang dan kering akan panasnya matahari
Bukankah perjalanan seorang pengelana yang kutunggu?
Menceritakan tentang apa yang ditemui disepanjang perjalanan
Tidak akan pudar biru yang beludru
Untuk pengelana yang sekedar bercermin dalam bening
Dan tangan – tangan yang menelangkup
Untuk merasakan dinginnya air
Yang pada akhirnya akan melepas pergi langkah
Sang pengelana
Comments
Post a Comment